DEPOK,KOMPAS – Selama libur Lebaran, volume sampah di kota
Depok, Jawa Barat, meningkat 30 persen daripada biasanya. Volume sampah di
Depok biasanya sebanyak 1.200 meter kubik per hari.
Itu sebabnya
,Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok menambah intensitas pengangkutan
sampah 400 meter kubik per hari. Namun, upaya ini masih belum cukup sebab
tumpukan sampah di pemukiman diluar kapasitas tempat penampungan.
Sebagian warga
membuang sampah di tempat pembuangan sampah liar. “Beberapa tempat pembuangan
sampah sudah kami tutup tahun lalu, sekarang warga memakainya lagi. Salah
satunya di Jalan Raya Citayam yang berada di sisi timur jalan. Keberadaan
sampah di sana sangat mengganggu pengguna jalan,”kata Kepala Bidang Kebersihan,
Dinas Pertamanan Kota Depok Rahmat Hidayat, Selasa (28/8), di Depok.
Menurut Rahmat,
petugas sudah menempatkan container penampung sampah, kemarin. Petugas akan
mengangkut tumpukan sampah di container tersebut setiap hari. Lntaran menumpuk,
petugas harus beberapa kali mengoperasikan mobil pengangkut sampah dari
pemukiman warga.
“jadi
persoalannya bukan karena petugas yang tidak bekerja. Mereka tetap masuk
walaupun Lebaran. Mereka hanya libur pada tanggal 19 Agustus . Kemudian masuk
lagi bekerja seperti biasa. Tumpukan sampah di mana-mana karena volumenya yang
meningkat dari biasanya,”katanya.
Rahmat
mangatakan, puncak peningkatan volume sampah terjadi pada saat malam takbiran,
yang mencapai 1.500 kubik. Namun, dia yakin tumpukan sampah di sejumlah tempat
di Depok berangsur-angsur akan berkurang. Sebanyak 300 petugas pengangkut
sampah akan terus bekerja setiap hari.
Any (32), warga
Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, mengkritik pola penanganan
sampah yang selama ini berjalan. Menurut dia, harus ada upaya mengolahnya
sehingga tidak menjadi beban lingkungan tempat pembuangan sampah.
Pengolahan
sampah seperti ini baru berjalan di sejumlah tempat, salah satunya di Perumahan
Griya lembah Depok, Kecamatan Sukmajaya. Warga setempat mendirikan bank sampah
dan menolahnya secara swadaya.
Kepala Dinas
Kebersiha dan Pertamanan Kota Depok Ulis Sumardi mengakui, persoalan sampah di
Depok terjadi dari hulu hingga hilir.(NDY)
Opini
Seharusnya masyarakat dan pemerintah Kota Depok
bersama-sama untuk mengatasi masalah
sampah di kotanya sendiri. Sampah juga dapat dikurangi dengan melakukan langkah
3R(reduce,reuse &recycle). Dengan adanya kerjasama yang solid yakinlah
masalahnya akan lebh cepat teratasi.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah dan
masyarakat belum serius menangani masalah sampah. Memang sampah salalu dianggap
sepele oleh banyak orang, namun sampah dapat menimbulkan masalah yang serius
pada kehidupan manusia seperti menimbulkan bencana banjir dan wabah penyakit.
Mengatasi persoalan sampah dimana saja berapa saja kondisi apa saja(basah busuk berbau yg menyengat)sama skali tidak sulit dan mesti berhasil,bila berkenan(buka)http://teknologitpa.blogspot.com
ReplyDelete