Sunday, September 2, 2012

Volume Sampah Depok Meningkat 30 Persen


        DEPOK,KOMPAS – Selama libur Lebaran, volume sampah di kota Depok, Jawa Barat, meningkat 30 persen daripada biasanya. Volume sampah di Depok biasanya sebanyak 1.200 meter kubik per hari.
     Itu sebabnya ,Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kota Depok menambah intensitas pengangkutan sampah 400 meter kubik per hari. Namun, upaya ini masih belum cukup sebab tumpukan sampah di pemukiman diluar kapasitas tempat penampungan.
     Sebagian warga membuang sampah di tempat pembuangan sampah liar. “Beberapa tempat pembuangan sampah sudah kami tutup tahun lalu, sekarang warga memakainya lagi. Salah satunya di Jalan Raya Citayam yang berada di sisi timur jalan. Keberadaan sampah di sana sangat mengganggu pengguna jalan,”kata Kepala Bidang Kebersihan, Dinas Pertamanan Kota Depok Rahmat Hidayat, Selasa (28/8), di Depok.
      Menurut Rahmat, petugas sudah menempatkan container penampung sampah, kemarin. Petugas akan mengangkut tumpukan sampah di container tersebut setiap hari. Lntaran menumpuk, petugas harus beberapa kali mengoperasikan mobil pengangkut sampah dari pemukiman warga.
      “jadi persoalannya bukan karena petugas yang tidak bekerja. Mereka tetap masuk walaupun Lebaran. Mereka hanya libur pada tanggal 19 Agustus . Kemudian masuk lagi bekerja seperti biasa. Tumpukan sampah di mana-mana karena volumenya yang meningkat dari biasanya,”katanya.
      Rahmat mangatakan, puncak peningkatan volume sampah terjadi pada saat malam takbiran, yang mencapai 1.500 kubik. Namun, dia yakin tumpukan sampah di sejumlah tempat di Depok berangsur-angsur akan berkurang. Sebanyak 300 petugas pengangkut sampah akan terus bekerja setiap hari.
      Any (32), warga Kelurahan Curug, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, mengkritik pola penanganan sampah yang selama ini berjalan. Menurut dia, harus ada upaya mengolahnya sehingga tidak menjadi beban lingkungan tempat pembuangan sampah.
      Pengolahan sampah seperti ini baru berjalan di sejumlah tempat, salah satunya di Perumahan Griya lembah Depok, Kecamatan Sukmajaya. Warga setempat mendirikan bank sampah dan menolahnya secara swadaya.
      Kepala Dinas Kebersiha dan Pertamanan Kota Depok Ulis Sumardi mengakui, persoalan sampah di Depok terjadi dari hulu hingga hilir.(NDY)
   
Opini   
Seharusnya masyarakat dan pemerintah Kota Depok bersama-sama  untuk mengatasi masalah sampah di kotanya sendiri. Sampah juga dapat dikurangi dengan melakukan langkah 3R(reduce,reuse &recycle). Dengan adanya kerjasama yang solid yakinlah masalahnya akan lebh cepat teratasi.
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat disimpulkan bahwa pemerintah dan masyarakat belum serius menangani masalah sampah. Memang sampah salalu dianggap sepele oleh banyak orang, namun sampah dapat menimbulkan masalah yang serius pada kehidupan manusia seperti menimbulkan bencana banjir dan wabah penyakit.

1 comment:

  1. Mengatasi persoalan sampah dimana saja berapa saja kondisi apa saja(basah busuk berbau yg menyengat)sama skali tidak sulit dan mesti berhasil,bila berkenan(buka)http://teknologitpa.blogspot.com

    ReplyDelete