Yoghurt merupakan salah satu
jenis produk susu fermentasi tipe asam yang terkenal. Berbagai jenis susu dapat
digunakan untuk membuat Yoghurt,
seperti susu segar, susu krim, susu yang telah dihilangkan sebagian lemaknya
dan susu skim (susu tanpa lemak), baik digunakan sendiri-sendiri atau
kombinasinya.
Pembuatan Yoghurt merupakan salah satu metode yang tertua dalam sejarah pengawetan susu. Dewasa ini Yoghurt telah mengalami perkembangan dalam proses pembuatannya sehingga menghasilkan Yoghurt dengan cita rasa dan flavor yang semakin baik dan bervariasi. Yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu “jugurt” yang berarti susu asam. Menurut SNI 01.2981.1992, Yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri tertentu sampai diperoleh bau dan rasa yang khas dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Yoghurt yang beredar saat ini dapat kita jumpai dalam
berbagai bentuk dan aneka rasa. Tamime dan Robinson (1989), mengklasifikasikan Yoghurt komersial ke dalam tiga kelompok
yaitu plain atau natural Yoghurt, fruit Yoghurt, dan flavoured
Yoghurt. Natural atau plain Yoghurt merupakan tipe tradisional
dengan bau tajam dan rasa asam, sedangkan fruit Yoghurt dibuat dengan
penambahan buah-buahan dan pemanis pada plain Yoghurt dan flavoured Yoghurt dibuat dengan penggunaan aroma
buah dan senyawa 2 sintetis. Klasifikasi Yoghurt
berdasarkan metode pembuatannya, dibagi dalam tiga tipe, yaitu: set Yoghurt,
stirred Yoghurt, dan fluid Yoghurt. Set Yoghurt diproduksi dengan
inkubasi di dalam tempat-tempat kecil khusus, Yoghurt yang dihasilkan berupa cairan kental dan setengah padat. Stirred
Yoghurt diinkubasi pada tempat besar selanjutnya koagulan yang terbentuk
dipotong-potong dan didinginkan pada tempat-tempat khusus yang lebih kecil. Fluid
Yoghurt dibuat secara hampir sama dengan stirred Yoghurt, tetapi
hasil yang diperoleh kekentalannya berbeda yaitu lebih encer.Pembuatan Yoghurt merupakan salah satu metode yang tertua dalam sejarah pengawetan susu. Dewasa ini Yoghurt telah mengalami perkembangan dalam proses pembuatannya sehingga menghasilkan Yoghurt dengan cita rasa dan flavor yang semakin baik dan bervariasi. Yoghurt berasal dari bahasa Turki yaitu “jugurt” yang berarti susu asam. Menurut SNI 01.2981.1992, Yoghurt adalah produk yang diperoleh dari susu yang dipasteurisasi kemudian difermentasi dengan menggunakan bakteri tertentu sampai diperoleh bau dan rasa yang khas dengan atau tanpa penambahan bahan lain yang diizinkan.
Manfaat
Yoghurt
Beberapa manfaat Yoghurt yang ditimbulkan oleh bakteri
asam laktat dalam Yoghurt yaitu :
1.
Mengatasi Laktosa Intoleran
Laktosa intoleran adalah suatu
kondisi dimana usus tidak dapat mencerna dan menyerap laktosa secara sempurna.
Hal ini terjadi karena terbatasnya enzim laktase pada saluran pencernaan yang
berfungsi dalam memecah laktosa. Adanya luka karena virus atau gangguan saluran
pencernaan pada lapisan usus terutama pada sel-sel penghasil enzim laktase akan
menyebabkan produksi enzim laktase sangat terbatas. Tanda atau gejala seseorang
mengalami laktosa intoleran setelah minum susu adalah diare, mual, muntah, dan
gejala sakit perut lainnya. Bakteri asam laktat dalam Yoghurt dapat menguraikan laktosa susu menjadi monosakarida yaitu
glukosa dan galaktosa, sehingga susu mudah dicerna dan diserap tubuh. Selama
proses pembuatan Yoghurt diperkirakan
terdapat 30% laktosa susu yang diurai menjadi glukosa dan galaktosa.
2.
Menyeimbangkan Sistem Pencernaan
Bakteri dalam Yoghurt akan menjaga keseimbangan flora
normal usus, sehingga dapat memperbaiki dan menyempurnakan fungsi pencernaan.
Selain itu, Yoghurt juga memiliki
daya antibiotika yang dapat menghindarkan pembusukan dini dalam usus halus.
3.
Menurunkan Kadar Kolesterol
Bakteri asam laktat dalam Yoghurt dapat menghasilkan sejumlah asam
organik seperti asam propionat, dan asam orotat yang berperan dalam penurunan
kadar kolesterol. Asam propionat akan menghambat sintesis kolesterol dalam hati
dengan cara menekan aktivitas enzim 3-hidroksi-3-metil glutaril CoA reduktase
sebagai salah satu pemicu sintesis kolesterol. Kemudian kolesterol dalam tubuh
akan diubah oleh bakteri asam laktat dalam Yoghurt
menjadi coprostanol, sebuah sterol yang tidak dapat diserap oleh usus. Dengan
demikian coprostanol dan sisa kolesterol akan dikeluarkan bersama dengan tinja.
Senyawa asam orotat dalam Yoghurt
akan bersaing dengan kolesterol dari makanan untuk pembentukan kolesterol dalam
hati sehingga produksi kolesterol tetap normal.
4.
Mencegah Kanker
Senyawa yang terkandung dalam Yoghurt akan memacu sistem pertahanan
tubuh, seperti interferon dan sel NK (natural killer cell) yang akan
melawan tumor dan kanker. Selain itu, unsur probiotik dalam Yoghurt akan menekan pertumbuhan dan
aktivitas mikroba usus halus yang memproduksi senyawa racun atau asam lemak
berantai pendek. Yoghurt juga akan
mengikat dan memindahkan senyawa karsinogen, memproduksi senyawa antimutagenik
yang akan menghambat munculnya kanker, dan memproduksi senyawa butirat yang
akan menstimulasi penghancuran sel abnormal yang berpotensi menjadi sel kanker.
5.
Mengatasi Infeksi Jamur dan Bakteri
Bakteri asam laktat dalam Yoghurt akan menghasilkan suatu senyawa
antimikroba yang disebut bakteriosin, yang akan melawan infeksi mikroba patogen
dalam tubuh, seperti infeksi karena jamur Candida albicans dan bakteri Helicobacter
pylori. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa Yoghurt bekerja secara sinergis jika
digunakan bersama dengan antibiotik biasa
6.
Kaya Kalsium
Dalam satu gelas Yoghurt rata-rata terkandung sekitar 450
mg kalsium. Mineral ini sangat bermanfaat bagi kesehatan kolon. Orang yang diet
tinggi kalsium seperti di negara Skandinavia mempunyai tingkat kejadian kanker
kolorektal lebih rendah dibanding negara lain.
7.
Sumber Protein
Satu gelas Yoghurt tawar mengandung 10-14 gram protein atau sekitar 20 persen
dan kebutuhan protein harian. Proses fermentasi membuat protein yang ada pada Yoghurt lebih mudah dicerna. Keberadaan
protein yang mudah dicerna serta asam laktat yang meningkatkan penyerapan
mineral, membuat Yoghurt baik
dikonsumsi oleh anak dengan gangguan penyerapan di saluran cerna.
Jenis – Jenis Yoghurt
Saat ini, di pasaran
dijumpai berbagai jenis Yoghurt,
antara lain:
(1) Yoghurt pasteurisasi, yaitu Yoghurt yang setelah masa inkubasi selesai dipasteurisasi untuk
mematikan bakteri dan memperpanjang umur simpannya.
(2)
Yoghurt beku, yaitu Yoghurt yang disimpan pada suhu beku.
(3)
Dietetic Yoghurt
, yaitu Yoghurt rendah kalori,
rendah laktosa, atau yang ditambah vitamin dan protein.
(4)
Yoghurt konsentrat, yaitu Yoghurt dengan total padatan sekitar
24%.
Berdasarkan cara
pembuatan dan struktur fisiknya, Yoghurt
dibedakan menjadi set Yoghurt dan stirred Yoghurt. Set Yoghurt adalah
Yoghurt yang dihasilkan dari susu
yang diinkubasi pada wadah berukuran kecil dan menghasilkan gel dengan massa
setengah padat. Stirred Yoghurt adalah Yoghurt yang dihasilkan dari susu yang diinkubasi pada wadah yang
berukuran besar dan menghasilkan struktur gel yang pecah pada akhir inkubasi.
Berdasarkan flavornya, Yoghurt dibedakan atas natural
(plain) Yoghurt, fruit Yoghurt dan flavoured Yoghurt. Natural
(plain) Yoghurt adalah Yoghurt
tanpapenambahan gula maupun flavor. Plain
Yoghurt rasanya sangat asam, sehinggatidak semua orang menyukainya. Yoghurt ini biasanya digunakan sebagai
bahanpencampur salad. Untuk memberikan rasa agak manis, ke dalam Yoghurt dapatditambahkan gula secukupnya
sebelum dikonsusmsi.
Fruit
Yoghurt adalah Yoghurt yang dicampur dengan sari buah atau buahyang dipotong
kecil-kecil, seperti nanas, pepaya, pisang, mangga, dan lain-lain. Penambahan
potongan buah (sebanyak 10%) ke dalam susu dapat dilakukan sebelum atau sesudah
inkubasi. Penambahan buah-buahan sebelum inkubasi akan menyebabkan potongan
buah tersebut tenggelam ke dasar Yoghurt,
sehingga mengganggu tekstur Yoghurt.
Untuk mencegah hal tersebut maka susu diinkubasi terlebih dulu selama 3 jam
(suhu 45oC) baru kemudian dicampur dengan potongan buah. Setelah itu
diinkubasi lebih lanjut selama 1 jam. Cara ini menghasilkan Yoghurt dengan tekstur bagus dan
buah-buahan tersebar merata.
Flavoured Yoghurt adalah Yoghurt
dengan flavor sintetis dan pewarna makanan. Flavor
yang banyak digunakan adalah strawberry,
frambos, cherry, jeruk, lemon, peach,
leci, madu, aprikot, melon, dan vanila. Zat warna yang banyak digunakan dalam
pembuatan Yoghurt adalah sunset
yellow FCF, tartrazin, erythrosine B5, ponceau 4R, dan green S. Adanya zat
tambahan tersebut, selain menambah kelezatan juga memperindah penampakan,
sehingga meningkatkan selera orang untuk menikmatinya. Berdasarkan
kekentalannya, dikenal dua macam Yoghurt
yaitu "drink Yoghurt"
(bersifat encer seperti minuman ringan atau susu segar) dan "pudding Yoghurt" (bersifat kental seperti
puding).Pemilihan Starter Yoghurt
Yoghurt sudah menjadi produk pangan fermentasi yang berkembang
di seluruh Negara di dunia yang awalnya dibuat dengan pertumbuhan
mikroorganisme secara spontan dan indigenus ada dalam susu. Dengan perkembangan
ilmu pengetahuan dan untuk menghasilkan produk Yoghurt dengan mutu yang konsisten, maka sekarang ini pengendalian
proses biologis sudah berkembang dan mengarah pada pemilihan kombinasi kultur
dan teknologi yang dibutuhkan untuk produksi Yoghurt pada skala industri.
Semenjak tahun 1970-an studi mengenai kultur starter Yoghurt sudah mengarah pada kombinasi kultur dari dua jenis bakteri
yaitu S. thermophillus dan L. Delbrueckii subsp. bulgaricus (lebih
mudah dan terbiasa dengan sebutan L. bulgaricus). Proses biokimia kedua
jenis bakteri asam laktat tersebut sangat menguntungkan untuk memperoleh hasil Yoghurt dengan flavor, stabilitas dan konsistensi tekstur yang baik. Kedua jenis bakteri
tersebut merupakan bakteri normal dalam proses produksi Yoghurt dan menghasilkan diasetil untuk flavor khas Yoghurt dan
EPS untuk tekstur Yoghurt. Kombinasi
kedua kultur tersebut lebih baik digunakan dalam proses produksi Yoghurt dibandingkan dengan penggunaan
kultur tunggal. Dalam perkembangannya, penambahan atau penggunaan bakteri asam
laktat lain ke dalam kultur normal Yoghurt
masih diperkenankan.
Penggunaan strain S. thermophillus maupun L. bulgaricus yang
menghasilkan EPS dapat mencegah terjadinya sineresis pada Yoghurt. Sineresis merupakan kerusakan penting yang terjadi dalam
proses produksi Yoghurt. Penggunaan
strain kultur penghasil EPS (ropy strain) dapat mengurangi sineresis
pada Yoghurt memberikan pembuktian
bahwa produksi EPS oleh S. thermophillus dapat ditingkatkan melalui
rekayasa genetika. Penggunaan ropy strain dapat menurunkan kekerasan Yoghurt dan memperbaiki viskosistas,
retensi air dan sifat sensoris (mouth-feel) Yoghurt. Ropy strain starter
Yoghurt juga sering disebut biothickener. Kriteria yang digunakan
dalam pemilihan kultur starter Yoghurt
yang digunakan pada proses produksi Yoghurt
adalah sebagai berikut :
· Mempunyai kemampuan menghasilkan konsistensi tekstur
optimal, memperbaiki viskositas dan flavor,
· Kultur mudah dipelihara dan dapat dipertahankan
stabilitasnya,
· Tidak mempunyai kecenderungan menginduksi terjadinya
sineresis,
· Toleransi yang sesuai terhadap gula,
· Tetap beraktivitas dan tahan terhadap adanya
bakteriofaga,
· Mampu memproduksi asam secara cepat dan mempunyai
toleransi terhadap asam,
· Masih tetap aktif dengan viabilitas tinggi selama
penyimpanan suhu rendah sampai akhir masa simpan Yoghurt,
· Mempunyai kemampuan mempertahankan flavor setelah proses produksi,
Dengan
kriteria tersebut di atas, maka banyak dikembangkan penambahan kultur bakteri
asam laktat selain bakteri normal Yoghurt.
Dalam satu dasawarsa belakangan banyak kultur probiotik yang ditambahkan ke
dalam Yoghurt. Berdasarkan keragaman teknologi
dan karakteristik dietetis dan profilaktis menambahkan kultur probiotik,
seperti Bifidobacterium bifidum, B. infantis, L. acidophilus dan
probiotik lainnya, ke dalam Yoghurt
diharapkan dapat meningkatkan kasiat Yoghurt.
Aplikasi kombinasi kultur probiotik dapat memberi keuntungan untuk
menanggulangi masalah laju produksi asam yang rendah pada fermentasi produksi Yoghurt. Selain itu, fungsi kultur
probiotik yang memberikan dampak positif terhadap kesehatan menyebabkan Yoghurt probiotik semakin popular dan
direkomendasikan untuk dikonsumsi
0 comments:
Post a Comment